Wednesday, February 17, 2010

Menampilkan Status YM di Blogger

Awalnya aku bingung, kok bisa ya di web orang-orang itu ada status YM nya. Aku awalnya aku pikir untuk menampilkan script itu butuh pemrograman yang susah. Ternyata, setelah baca sana-sini, tanya om google, eh... ternyata caranya gampang. hehehehe..

Begini cara menambahkan status YM kita di blogger yang kita miliki :
1. Login di blogger
2. Pilih layout, terus pilih pilihan untuk menambah gadget.
3. Pilih gadget HTML/JavaScript.
4. Copy Script di bawah ini :

<a href="ymsgr:sendIM?[ID_YM]"><img src="http://opi.yahoo.com/yahooonline/u=[ID_YM]/m=g/t=14/l=us/opi.jpg" alt="Status" border="0" /></a>

Ganti [ID_YM] dengan ID YM yang mau teman-teman pasang di blog.

5. Untuk tampilan nya, teman-teman bisa memilih sendiri dengan mengganti-ganti nilai t dengan angka 1-16.
Untuk keterangan lihat gambar di bawah ini :


Selamat mencoba... semoga bermanfaat.



-nyo-

Monday, February 15, 2010

Facing Our Giants


Guys, sudah nonton film Facing the Giants belum??? Buat yang belum nonton, ayo segera menonton film itu. Dijamin ngga rugi d. Karena di sana banyak sekali yang dapat kita petik untuk pertumbuhan kehidupan rohani kita.

Sama seperti para tokoh dalam film itu yang berperang menghadapi masalah-masalah (giants/raksasa) mereka masing-masing, kita juga pasti sering mengalami masalah-masalah kita masing masing.Ada kalanya masalah yang kita hadapi hanyalah sebesar semut yang dapat kita selesaikan dengan mudah dan cepat. Tapi ada kalanya juga masalah yang kita hadapi sangatlah besar seperti raksasa yang mustahil untuk kita lawan. Seringkali kita menjaditakut, khawatir bahkan putus asa saat menghadapi masalah yang seperti ini. Atau malah kita malah jadi membenci ataupun menyalahkan Tuhan atas masalah yang kita hadapi.

Di film tersebut diceritakan bagaimana mereka bisa mengatasi masalah-masalah mereka dengan baik dalam bimbingan Tuhan. Mari kita belajar dari film tersebut.
Bagaimana cara kita menghadapi Giants Yang ada di hadapan kita ini?

1. Berserahlah secara penuh
Dalam film dapat kita lihat pelatih Grant Taylor yang berserah secara penuh kepada rencana dan kehendak Tuhan dalam hidupnya. Dia berserah penuh kepada Tuhan, menjalankan apa yang Tuhan kehendaki dalam hidupnya, seperti kemungkinan tidak memiliki anak, dipecat dari jabatannya sebagai pelatih, dll.
Dalam hidup, kita juga pasti memiliki masalah yang berat seperti pelatih Grant Taylor. Supaya kita bisa menghadapi masalah itu dengan baik, serahkan lah segalanya pada Tuhan. Dia adalah perencana yang sempurna dalam hidup kita. Yang harus kita lakukan adalah ikuti dan lakukan apa yang Dia kehendaki dalam hidup kita meskipun tersasa berat dan menyakitkan dengan penuh iman, sehingga seberat apapun yang kita hadapi kita tetap dapat mengatakan pada Tuhan:
”I still love You, Lord” - Broke taylor.

2. Ubah tujuan hidup mu.
Apa tujuan dari hidup kita? Kekayaan? Kejayaan? Ketenaran? Kesenangan? Setiap orang pasti memiliki tujuan hidup masing-masing. Ada yang merasa tujuan nya sudah tercapai saat dia menjadi orang yang kaya. Atau ada yang merasa tujuannya tercapai saat dia menjadi orang yang terkenal. Tetapi, setelah itu tercapai, apa yang akan kita lakukan? Atau, saat kita gagal meraih nya, hidup kita serasa tidak berarti lagi.
Ingatlah… Tujuan kita diciptakan di dunia ini adalah untuk mencintai dan memuliakan Tuhan dalam kehidupan kita. Apa yang kita miliki atau lakukan dalam hidup adalah sarana kita untuk memuliakan Tuhan. Jadikan seluruh hidup kita sebagai persembahan dan pelayanan yang layak bagi Tuhan.
Jesus said : “the most important thing you could do with your life is to love God with everything you are and love others as yourself.”
Dan jangan lupa, dalam hidup ini kita juga pasti mengalami berbagai kegagalan. Saat mengalaminya, marilah kita segera bangkit kembali, tidak berlarut dalam kegagalan. Jangan salahkan Tuhan jika kita mengalami suatu kegagalan karena kegagalan itu merupakan salah satu sarana dari Tuhan untuk membentuk kita menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu, muliakanlah Dia baik dalam keberhasilan kita maupun dalam kegagalan kita.
”If we win, we praise Him. And if we lose, we praise Him” - Grant taylor.

3. Persiapkan dirimu dengan sebaik-baiknya.
Diceritakan bahwa ada dua orang petani yang mengharapkan hujan dari Tuhan untuk mengairi ladangnya. Petani yang satu mempersiapkan ladangnya dengan baik sambil menunggu hujan, sedangkan petani yang lain hanya diam saja menunggu hujan. Kira-kira kepada siapakah Tuhan akan menurunkan hujan Nya?

Saat kita menghadapi masalah, jangan jadikan masalah itu penghambat kita untuk maju melainkan jadikan masalah itu sebagai tempat kita bertumbuh. Ambil pelajaran dari masalah-masalah yang kita hadapi dan Jadikan masalah itu sebagai sarana untuk mempersiapkan ladang hidup kita. Sehingga saat nanti Tuhan akan menurunkan hujan berkat Nya, ladang hidup kita ini sudah siap untuk menerima hujan berkat tersebut.
“God will send the rain when He is ready. You need to prepare your field to receive it.” - Mr. Bridges

4. Jangan memandang rendah dirimu sendiri.
Kita lihat sosok David di film tersebut. David merupakan kicker di team football yang bertubuh kurus dan kecil. Dia merasa minder karena hanya mampu menendang bola sejauh 35 yard. Jarak yang pendek untuk ukuran kicker pada umumnya. Saat dia menghadapi keadaan bahwa dia harus menendang sejauh 51 yard, awalnya dia merasa itu mustahil. Akan tetapi pada akhirnya dia yang menjadi penentu kemenangan tim nya dengan melakukan tendangan sejauh 51 yard tersebut.

Seringkali kita juga merasa seperti David. Kita merasa kita ini diciptakan tanpa memiliki keistimewaan apa-apa dibandingkan dengan orang lain yang memiliki talenta yang beraneka ragam sehingga kita tidak mampu menghadapi masalah yang kita hadapi. Kita seringkali mundur sebelum mencoba. Ingatlah… Tuhan menciptakan kita dengan segala keterbatasan kita adalah untuk menunjukkan kebesaranNya. Dia pasti akan memampukan kita untuk menghadapi masalah-masalah kita dengan segala keterbatasan kita. Sehingga jika kita yang serba terbatas ini berhasil menghadapi masalah kita orang-orang dapat melihat kebesaran Tuhan melalui segala keterbatasan kita itu.
“Why would He make me so small and weak?“ - David Childers
"To show how mighty He is.” - Larry Childers

5. Jangan menyerah, terus berjuang, dan lakukan yang terbaik.
Ada adegan di film tersebut yang menceritakan bahwa Brock, kapten dari tim football tersebut, yang mengatakan bahwa tim lawan lebih kuat dari tim nya. Karena itu pelatih memintanya melakukan death crawl (merangkak dengan telapak tangan dan kaki tetapi lutut tidak boleh menyentuh tanah, sambil menggendong seseorang di punggungnya). Saat ditanya sang pelatih, Brock mengatakan bahwa dia dapat melakukannya sejauh 50 yard tanpa menggendong orang, atau 30 yard dengan menggendong seseorang. Sang meminta Brock untuk melakukan death crawl itu dengan segala kemampuannya, dengan mata di tutup supaya Brock tidak mengetahui seberapa jauh dia sudah melakukannya. Dan hasilnya? Disertai dengan dukungan semangat dari pelatih, dia mampu melakukan death crawl itu sepanjang lapangan (160 Yard!!!). Luar biasa.

Dalam hidup kita, seringkali kita seperti Brock. Kita membatasi diri kita sendiri dengan batasan-batasan yang ada dalam pemikiran kita. Batasan-batasan itu membuat kita menyerah untuk berjuang saat kita sudah berada di batas tersebut. Padahal, mungkin Tuhan sudah menunggu kita 1 yard di depan batasan kita itu dengan berkat-berkat Nya yang sudah dipersiapkan buat kita. Memang, semakin lama kita melangkah, semakin berat langkah yang kita lakukan. Saat itu terjadi, yang perlu kita lakukan adalah terus berjalan dengan iman bahwa Dia sudah menunggu kita 1 yard di depan kita.
“Don’t quit... Keep going… Do your best… Give everything you got…” - Grant Taylor

6. Percayalah tidak ada yang mustahil bagi Tuhan
Pada awalnya, siapa yang menyangka tim Shiloh Eagle yang dari dulu hanyalah tim biasa-biasa yang tidak pernah juara, tiba-tiba bisa sampai ke final. Orang-orang mengatakan itu keajaiban. Tetapi lawan yang dihadapinya di final adalah tim yang sangat kuat, yang tidak pernah kalah, yaitu tim Richland Giant. Semua orang menyangsikan bahwa mereka bisa menghadapi Giant memiliki jumlah pemain 3x lipat lebih banyak daripada tim eagle. Tetapi mereka membuktikan bahwa tidak ada yang mustahil dengan memenangkan kejuaraan tersebut.
Juga dalam hidup pelatih Grant Taylor yang divonis hampir mustahil memiliki anak, akhirnya dia bisa memiliki anak. Bahkan di akhir film, diceritakan dia memiliki 2 orang anak.

Begitu juga dalam hidup kita. Seringkali kita menghadapi masalah yang menurut kita itu sudah diluar batas kemampuan kita. Kita mustahil dapat menghadapi nya. Ingatlah, bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Seberat apapun masalah yang kita hadapi, jika kita selalu berserah pada Tuhan, Dia akan mampukan kita menghadapi masalah yang kelihatannya mustahil tersebut.
“God can do whatever he wants to do, however he wants to do it” - Grant Taylor


Itulah sebagian pelajaran yang dapat kita petik dari film Facing the Giant ini. Semoga film ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi kita semua dalam menjalani hidup kita yang berat, yang penuh dengan masalah. Marilah kita hadapi “Giant-Giant” (masalah) kita ini dengan penuh penyerahan pada bimbingan Tuhan sehingga pada akhirnya nanti, saat orang bertanya pada kita “What is impossible with GOD?”, kita dapat dengan mantap menjawabnya, NOTHING. GBU



-nyo-





Sunday, February 14, 2010

Review : Facing The Giants

Film ini menceritakan kehidupan seorang pelatih american football di sebuah SMU kristiani (Shiloh eagles) bernama Grant Taylor. Selama 6 tahun kepelatihannya, sekolah ini belum pernah memenangi sebuah musim kompetisi. Bahkan dalam beberapa pertandingan terakhir selalu berakhir dengan kekalahan. Hal ini menyebabkan pihak sekolah mulai meragukan kemampuannya melatih dan ingin menggantikan posisinya dengan orang lain. Selain itu, dia ia mengalami berbagai masalah dalam hidupnya, mulai dari mobil yang sering mogok, gaji yang pas-pasan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, dia divonis susah memiliki anak oleh dokter, dan tentunya, karir kepelatihannya yang terancam berakhir.

Di tengah kebingungan dan ketakutannya menghadapi masalah-masalah nya itu, dia datang kepada Tuhan. Dia menyerahkan segalanya kepada Tuhan. Selain itu dia mengubah semua filosofi tim nya termasuk filosofi hidupnya, yaitu apa yang dilakukan tidak lagi berfokus pada dirinya sendiri, melainkan 100% berfokus pada Tuhan, dalam segala hal, dengan apa yang dapat dilakukan, dengan apa yang dimiliki. Perjalanan spiritual yang terjadi dalam dirinya dan keberanian untuk percaya dengan Tuhan membuatnya mampu membuat semangat baru di tim nya.

Perlahan tapi pasti, dibawa bimbingan dari Tuhan, tim yang baru ini memperoleh kemenangan demi kemenangan dan akhirnya dapat menjuarai kejuaraan dengan mengalahkan tim Giants, sang juara bertahan yang memenangkan kejuaraan itu selama 3 tahun berturut turut dan memiliki jumlah pemain 3x lipat lebih banyak dari tim eagles.

Selain di kejuaraan, filosofi yang dibawa sang pelatih ternyata membawa perubahan yang positif terhadap semua anggota tim nya. Banyak pemain yang berhasil mengalahkan masalah-masalah (giants) mereka masing-masing, seperti David childers (sang penentu kemenangan tim) yang berhasil mengalahkan giants yang bernama kegagalan, Brock (sang kapten) yang berhasil mengalahkan giant nya yang bernama ketidak percayaan diri, dll. Sang pelatih pun perlahan tapi pasti dapat mengatasi masalah-masalah yang selama ini membuat dia pusing tujuh keliling. Yang lebih istimewa lagi, dalam kuasa Tuhan, sang pelatih mendapatkan anugerah yang luar biasa dari Dia. Grant taylor yang divonis susah memiliki anak dianugerahi Tuhan dua orang anak pada akhir cerita.

Film Facing the Giants ini adalah film yang berisi pengalaman yang menginspirasi penonton untuk hidup dalam iman, pengharapan dan kasih. Film ini mengajarkan bagaimana seharusnya kita hidup, bagaimana seharusnya sikap kita dan apa yang kita lakukan saat kita menghadapi masalah-masalah (giants) kita masing2. Secara pribadi, film ini sangat member berkat buat saya. Dan bagi teman-teman yang belum menonton, saya sarankan untuk menonton film yang penuh berkat ini. Terima kasih.



-nyo-