Thursday, March 25, 2010

Kisah Pencuci Uang

Bulan februari kemarin, menjelang tahun baru imlek, aku membaca sebuah berita di koran yang menceritakan seorang laki-laki yang bekerja sebagai pencuci uang. eits... jangan berpikiran aneh dulu. Bukan mencuci uang yang artinya perbuatan yang menggunakan uang hasil tindak pidana melainkan benar-benar pekerjaan nya adalah mencuci uang kertas. Dengan menggunakan zat kimia dia mencuci uang tersebut dan membersihkannya dari kotoran-kotoran sehingga uang kertas tersebut tampak seperti baru.

Jasa pencucian uang ini laku saat mendekati tahun baru. Ternyata orang-orang banyak yang mencucikan uang mereka supaya terlihat seperti uang baru, dan mereka gunakan sebagai angpao saat perayaan tahun baru.
Pernahkah kita berpikir bahwa pencuci uang itu seperti Tuhan kita,dan kita adalah uang kertasnya?
Pada saat kita lahir mungkin kita seperti uang kertas yang masih baru. Masih licin , bersih. dan tidak ada noda ataupun lipatan sama sekali. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan waktu , sedikit demi sedikit muncul noda ataupun lipatan pada uang itu. Terkadang pada uang tersebut tertambah noda yang kecil, terkadang malah terkena noda yang cukup besar. Sampai akhirnya, uang kertas yang pada awalnya begitu bersih menjadi lusuh dan kotor.

Noda-noda dan lipatan tersebut adalah dosa-dosa kita. Seringkali dalam hidup kita berbuat dosa, entah itu kecil ataupun besar. Entah dosa tersebut dengan sadar kita lakukan ataupun tidak. Yang pasti dosa-dosa tersebut meninggalkan noda dalam diri kita.

Nah, bagaimana cara kita membersihkan diri kita dari dosa-dosa ini? Datanglah pada satu-satunya Pencuci/Penghapus Dosa yang ada di dunia ini, yaitu Tuhan sendiri.
I Yoh 2:1 "Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil."

Datanglah padaNya dengan penuh penyesalan atas dosa-dosa yang telah kita perbuat. Dia akan dengan senang hati mengampuni segala dosa-dosa kita. Dia dengan senang hati mencuci dan membersihkan noda-noda dosa dari tubuh kita. Tidak seperti bapak pencuci uang itu yang mencuci uang dengan menggunakan zat kimia, Tuhan mencuci dosa-dosa kita dengan DARAHNYA SENDIRI yang tertumpah di kayu salib. Dengan darahNya sendiri Tuhan Yesus membersihkan semua noda dan bekas lipatan dosa yang ada pada diri kita.
Matius 26:28 "Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa."

Dan satu hal lagi yang perlu kita ingat. Tidak seperti pencuci uang yang menarik biaya untuk tiap lembar uang yang sudah dia cuci, Tuhan Yesus TIDAK PERNAH MEMUNGUT BIAYA APAPUN pada kita saat Dia merentangkan tanganNya di kayu salib untuk mencuci(menebus) dosa-dosa kita. Jadi, kita ini Dia tebus secara CUMA-CUMA . Hanya satu yang Tuhan minta yaitu supaya kita hidup dengan benar sesuai dengan yang dikehendaki oleh Allah. Tuhan hanya ingin kita hidup dengan baik, hidup yang sesuai dengan kehendakNya, dan tidak berbuat dosa lagi. Hanya itu yang Tuhan mau dari kita....


Pertanyaan bagi kita sekarang, apakah kita mensyukuri anugerah Tuhan yang diberikanNya secara cuma-cuma ini dengan menuruti apa yang dikehendakiNya? Ataukah, karena kita ditebus secara gratis terus kita dengan gampangnya berbuat dosa lagi dengan pemikiran bahwa Tuhan akan selalu mau mencuci(mengampuni) dosa-dosa kita? Tegakah kita membiarkan darah Nya terus tertumpah untuk menghapus dosa-dosa kita? Ngga kan??? Oleh karena itu, marilah kita bertobat, kita datang kepadaNya dengan membawa seluruh dosa dan kesalahan kita. Kita mohon ampun pada Nya dan berjanji bahwa kita mau SELALU hidup sesuai dengan kehendakNya supaya darah yang telah Tuhan tumpahkan di kayu salib bagi kita tidak tertumpah secara sia-sia tetapi benar-benar menjadi berkat bagi kita semua. Amin.
Yoh 3:16 "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."



-nyo-


0 comments: