Tuesday, December 15, 2009

Ketegaran dalam Kesakitan

Minggu, 12 Desember 2009, aku dan teman-teman persekutuan doa Gembala Yang Baik (PDMPKK Gembala Yang Baik) Surabaya mengadakan pastoral care di rumah sakit RKZ Surabaya. Kegiatan pastoral care ini merupakan pelayanan rutin yang kita lakukan untuk menghibur dan mendoakan saudara-saudari yang sedang terbaring di rumah sakit.

Setelah dibagi kelompok dan paviliun yang akan dikunjungi, aku dan teman-teman mulai berkeliling di sana. Di sana aku menjumpai pasien-pasien dengan berbagai macam penyakit, seperti usus buntu, patah tulang akibat kecelakaan, masalah pencernaan, dll. Dari sekian banyak pasien yang aku temui, ada satu pasien yang benar-benar menguatkan aku. Namanya pak Laurentius. Terbalik memang.. Biasanya kita yang menghibur dan menguatkan pasien, sekarang malah aku yang dikuatkan lagi oleh beliau.

Pak Lauren ini sudah sebulan lebih berbaring di RKZ. Dia mengalami masalah pada tulang punggungnya yang mengharuskan dia menjalani operasi. Saat kita menjenguk nya, beliau masih berbaring di tempat tidur. Beliau bercerita banyak hal pada kami. Dari bagaimana dia sampai mengalami masalah pada tulang punggungnya, biaya di rumah sakit yang luar biasa mahal padahal kondisi keuangan keluarga tidak bisa mencukupi biaya tersebut, mengenai dia dapat bantuan dari gereja untuk membayar biaya rumah sakit, sampai kondisi psikis sang istri yang down karena beliau sampai sekarang masih belum bisa menggerakkan anggota badan bawahnya.

Yang aku salut dari beliau, dengan kondisinya yang seperti itu, beliau tetap tegar menghadapinya tanpa mengeluh sedikitpun. Malahan, beliau malah memberikan nasihat kepada kita mengenai hidup ini. Bagaimana kita harus selalu mohon ampun kepada Tuhan atas kesalahan-kesalahan yang kita perbuat, bagaimana seringkali kita meminta-minta kepada Tuhan tetapi tidak mau melaksanakan apa yang Dia kehendaki, dan bagaimana kita harus bersyukur atas apapun yang kita alami.

Saat kita mau mendoakan beliau, beliau juga meminta kita untuk mendoakan istrinya yang lagi down, karena kondisi beliau yang seperti itu. Kalau biasanya sang pasien yang dikuatkan oleh keluarga dan sesamanya apalagi dengan kondisi beliau yang sampai saat ini bisa dibilang lumpuh sebagian, beliau malah jadi penguat bagi istrinya yang sedang down. Benar-benar ketegaran yang luar biasa…

Sering kali… kita mengeluh saat kita mengalami masalah yang berat. Seringkali kita down saat kita merasa masalah yang kita hadapi terlalu berat. Seringkali kita lupa pada Tuhan dan hanya ingat pada masalah yang kita hadapi saja. Kita harus belajar dari pak Lauren bagaimana beliau dengan begitu tegar menghadapi masalah berat yang dia alami. Bagaimana dia tetap ingat dan berserah kepada Tuhan mengenai kondisinya. Terlebih lagi, bagaimana kita tetap bisa menjadi terang bagi sesama kita meskipun kita dalam kondisi yang berat.


Buat pak Lauren, semoga cepat sembuh. Semoga Tuhan selalu memberkati bapak dan keluarga.



-nyo-