Monday, July 26, 2010

Ujian Kedewasaan


Di suatu daerah di pedalaman, ada sebuah suku yang cukup unik untuk mendewasakan anak laki-laki mereka. Jika seorang anak laki-laki sudah dianggap cukup umur, anak laki-laki tersebut harus melalui sebuah ujian sebelum benar-benar dianggap sudah dewasa. Saat hari ujian tiba, anak tersebut ditutup matanya, lalu dibawa ke suatu daerah di dalam hutan yang paling dalam. Dia diantar oleh seorang yang tidak dia kenal. Saat malam tiba, tutup mata anak tersebut dilepas, dan anak tersebut ditinggal pergi oleh sang pengantar. Ujian nya adalah anak tersebut harus melalui malam tersebut di tempat itu, tanpa boleh pergi dari sana, tanpa boleh berteriak dan tidak boleh menangis. Jika dia bisa berada di sana dengan selamat, anak tersebut dinyatakan lulus.

Malam sangat pekat apalagi dia berada di tengah hutan. Saking pekat nya malam itu sampai-sampai dia tidak bisa melihat telapak tangannya sendiri. Dalam kegelapan tersebut dia mulai merasa ketakutan. Suara auman serigala, suara-suara binatang lain, bunyi dahan-dahan yang bergemerisik membuatnya semakin ketakutan. Dia sangat ketakutan. Keringatnya mengalir dengan derasnya dari tubuhnya. Tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa. Yang bisa dia lakukan adalah melalui ujian itu meskipun dia sangat ketakutan. Di tengah ketakutannya dia mulai menyalahkan sukunya, terutama ayahnya yang mengharuskan dia mengikuti ujian ini. Dia menganggap ayahnya tidak mengasihinya karena meninggalkan dia sendirian di dalam hutan yang sangat berbahaya.

Satu detik terasa bagaikan satu menit. Waktu terasa berjalan sangat lama. Setelah sekian lama dia berada dalam kegelapan dan ketakutan, seberkas sinar menyinari matanya. Pagi mulai menyingsing. Ia mulai merasa lega. Semakin terang ketakutannya semakin hilang. Dia merasa lega karena dia berhasil mengikuti ujian kedewasaan tersebut.

Saat dia melihat keadaan di sekitarnya, betapa terkejutnya anak tersebut karena ia melihat ayahnya berdiri tidak jauh dibelakang tempat dia berdiri. Sang ayah berdiri dengan anak panah siap ditembakkan, dengan pedang tersarung dipinggangnya, menjagai anaknya tersebut sepanjang malam, dari segala bahaya yang dapat mengancam keselamatan anak nya tersebut. sambil berharap anak nya tidak menangis ataupun berteriak supaya sang anak dapat melalui ujian tersebut dengan baik.


Teman.. sadarkah kita jika kita seringkali seperti anak yang menjalani ujian kedewasaan tersebut? Sadarkah kalau kita sering menyalahkan Tuhan atas masalah yang kita hadapi? Sadarkah bahwa kita sering menuduh atau menyalahkan Tuhan tanpa mau tau apa yang sedang Tuhan lakukan atau Tuhan rencanakan dalam hidup kita?

Semua orang dalam hidupnya pasti mengalami suatu masalah entah itu masalah kecil ataupun besar. Tidak ada seorang pun yang tidak pernah mengalami masalah. Yang ada, coba angkat tangan?? :D Setiap orang pasti pernah mengalami masalah yang membuat dia sangat takut, cemas, atau bahkan sampai tidak tau harus berbuat apa untuk menyelesaikan masalahnya. Seringkali kita merasa kita menghadapi masalah yang terlalu besar sehingga kita tidak bisa mengatasinya.

Teman.. ingatlah bahwa Tuhan tidak pernah mengijinkan suatu masalah terjadi dalam hidup kita yang melebihi kekuatan kita. Ingatlah bahwa jika Tuhan mengijinkan masalah atau pencobaan tersebut ada dalam hidup kita, pasti kita bisa melaluinya dengan baik. Tapi ingat, dalam menghadapi masalah tersebut kita tidak mungkin menghadapinya sendiri. Lho... katanya tadi tidak ada masalah yang melebihi kekuatan kita, tapi sekarang kok dikatakan kita tidak mungkin menghadapinya sendiri? Ya.. kita dapat menghadapi masalah yang ada jika kita bersama-sama dengan Tuhan. Tuhan akan selalu memampukan kita jika kita selalu berjalan bersama dengan Dia.

Seperti ayah yang melindungi anaknya sepanjang malam, begitulah Bapa kita yang akan selalu menjaga dan melindungi kita sepanjang hidup kita. Dia akan selalu membantu dan menjagai kita dalam hidup kita yang penuh dengan masalah dan pencobaan. Yang perlu kita lakukan hanyalah berusaha menghadapi kegelapan atau masalah dengan sekuat keberanian dan tenaga, dan kemudian serahkanlah segala upaya tersebut ke dalam tangan Tuhan kita. Dengan bantuan dan perlindungan Nya, pastilah kita akan melalui kegelapan dalam hidup kita dan kita pasti akan menemukan seberkas sinar kebahagiaan saat kita berhasil melaluinya.

Mungkin terbersit dalam pikiran kita, kenapa Tuhan mengijinkan adanya pencobaan atau masalah dalam hidup kita? Kan lebih enak kalau kita hidup tanpa masalah? Toh Tuhan tidak perlu repot-repot lagi menjagai kita kalau tidak ada masalah dalam hidup kita?
Teman.. Tuhan mengijinkan kita mengalami masalah atau pencobaan tidak lain hanyalah agar kita dapat semakin tumbuh menjadi pribadi yang lebih dewasa. Seperti anak yang mengalami ujian tersebut, setelah melewatinya, dia pasti akan tumbuh menjadi lebih dewasa dan lebih berani dalam melewati hidup. Seperti itu pula hidup kita. Kita akan semakin tumbuh dan tumbuh melalui masalah-masalah yang kita hadapi. jadi, jangan lah mengeluh jika kita menghadapi masalah, tetapi berterimakasilah pada Tuhan karena kita diberi sarana untuk semakin bertumbuh menjadi manusia yang lebih dewasa dalam Dia.

Di bawah ini ada sebuah doa singkat yang mungkin dapat menguatkan kita dalam menjalani hidup kita :
Lord, help me to remember that nothing is going to happen to me today that You and I can't handle together


GBU



-nyo-


Tuesday, July 20, 2010

Cahaya dalam Kegelapan


Malam ini seperti biasa aku pergi ke rumah temanku untuk Persekutuan Doa(PD). Setelah PD aku pulang ke kost ku (ya iyalah.. masa nginep? hahaha). Karena kaca helm ku gelap, selama perjalanan aku buka kaca helm tersebut. Tetapi karena banyak debu dan asap kendaraan yang mengganggu, aku putuskan untuk menutup kaca helm ku itu. Saat aku mengemudi dalam kondisi lebih gelap itu, aku baru menyadari bahwa lampu-lampu jalan, lampu-lampu kendaraan tampak lebih bagus daripada saat aku membuka kaca helm ku. Lampu-lampu tersebut juga tampak lebih indah daripada saat lampu tersebut menyala di siang hari. Betul??

Selama perjalanan aku merenung. Kenapa lampu yang sama bisa tampak lebih indah di malam hari daripada siang hari. Kenapa lampu yang sama pada malam yang sama bisa tampak lebih indah saat aku menutup kaca helm ku daripada saat aku membukanya? jawabnya cuma satu. karena gelap. Gelap membuat lampu tampak semakin bersinar. Semakin gelap keadaan di sekitarnya, lampu tersebut akan tampak semakin jelas dan indah.

Dalam kehidupan kita sehari-hari, terang atau gelap adalah keadaan kita. Semakin gelap kondisi kita itu berarti semakin banyak masalah yang kita hadapi. Cahaya lampu merupakan berkat Tuhan yang senantiasa menyinari kita. Saat kita berada dalam keadaan yang nyaman, dimana kita hanya menghadapi masalah yang sederhana, seringkali kita merasa berkat Tuhan itu biasa-biasa saja. Tetapi, saat kita menghadapi masalah besar yang sangat berat dan kita berhasil melaluinya bersama Dia, kita dapat merasakan begitu hebat dan indahnya berkat Tuhan tersebut.

Ya... Untuk itulah masalah itu ada. Masalah ada supaya membentu kita menjadi manusia yang lebih baik lagi. Masalah ada untuk membuat kita lebih dewasa. Dan yang terpenting, masalah ada supaya kita selalu ingat pada Tuhan Sang Pencipta kita. Dengan adanya masalah, kita dapat benar-benar berharap padaNya dan setelah berhasil menghadapi masalah tersebut, kita pasti dapat merasakan betapa indahnya kasih Tuhan itu. Semakin besar masalah yang berhasil kita lalui bersamaNya, pasti semakin indah pula berkat Tuhan kita rasakan.

Kegelapan ada supaya CAHAYA bisa tampak lebih terang dan indah.


Berkat Tuhan itu selalu indah. Tidak pernah Tuhan memberikan kepada kita sesuatu yang jelek. Hanya saja terkadang kita tidak merasakannya karena kenyamanan kita (keadaan terang) dan masalah (kegelapan) yang kita hadapi adalah salah satu sarana bagi kita untuk selalu ingat akan indahnya kasih Tuhan tersebut.
Jadi, janganlah takut dalam menghadapi masalah(kegelapan) dalam hidup kita karena semakin besar masalah kita (semakin gelap), semakin besar pula berkat Tuhan (cahaya) itu kita rasakan. Amin.




-Nyo-

Friday, July 16, 2010

Keculek Tart

Tanggal 16 Juli 2010, tanggal yang tidak akan terlupakan dalam sejarah. Kenapa? karena mata ku hari ini bisa dibilang mengalami "gangguan" dua-duanya. Mata kiri dari pagi kedutan ngga berhenti, mata kanan keculek (ada yang tau bahasa Indo dari kata ini??) tart waktu makan siang. Kok bisa keculek? Begini kisahnya..
Hari ini, tanggal 16 Juli 2010 salah seorang teman dari ganx makanku di kantor dengan initial M.C. berulang tahun. Dari pagi hari sampai waktu makan siang (jam 12) kita sengaja tidak memberikan selamat terlebih dahulu karena ingin memberikan surprise pada dia waktu makan siang. Pada saat makan siang, awalnya kita cuek saja seolah-olah tidak tahu apa-apa. Setelah semua selesai makan, baru kita kasih selamat ke MC. Kita urunan beli kue tart untuk merayakan ulang tahunnya.

Setelah tiup lilin, make a wish, nyanyi2, kue dipotong lalu dibagikan. Nah... dari sinilah tragedi itu dimulai. Karena semua anggota ganx makanku ini orang iseng, mulailah kita corat-coret wajah MC dengan krim dari kue itu. Selain itu para orang usil (termasuk aku ^^) mulai saling coret menggunakan krim.
Saat aku mau mengisengi salah seorang temanku, korban coretan ku (SM) melakukan balas dendam. Mau berusaha menghindar, tidak tau bagaimana caranya, tart yang awalnya mau dioles di pipi ku malah mendarat di mataku. Kacamata yang aku kenakan hampir terlepas juga.
Awalnya ku kira mataku tidak apa-apa. Pedih memang. tapi kupikir setelah di lap tissue dan dicuci dengan air bakalan sembuh. ternyata, kalau mataku berkedip, mata kanan ku langsung berkabut. kucek2 mata, bersih lagi, kedip lagi berkabut lagi. Dari yang semula tenang, perlahan-lahan aku mulai takut. Masa mataku buta gara2 kue tart??

Dengan gaya sok cool padahal tegang, sok tenang padahal ndredeg setengah mati, aku minta salah seorang temanku untuk meneteskan obat tetes mata yang dibawa oleh AC. Thanks buat obat nya. Setelah ditetesi, aku kedip-kedip, sudah tidak berkabut.. horeee.. mata ku sudah sembuh pikirku...

setelah itu, kita kembali ke kantor kita masing-masing untuk kembali bekerja. Ternyata tidak lama setelah aku mulai bekerja lagi, mataku berkabut lagi. Aduuuhhh.. Kanapa lagi mata ini. Segera aku datangi kantor AC untuk minta obat tetes mata lagi. Puji Tuhan setelah ditetesi untuk kedua kalinya ini mata ku benar-benar "sembuh". Mungkin sisa cream yang menempel di mata ku larut bersama cairan tetes mata karena saat aku lap cairan tersebut dengan tissue, tissue nya berwarna kuning. (eaaaaa.. mata ku ternyata makan cream rasa lemon saudara-saudara....)

Sampai tulisan ini diketik, dikarang, sedikit dibesar-besarkan dan dipublish, puji Tuhan mata kanan ku benar-benar sudah sembuh total. Terima kasih buat semua pihak yang telah membantu baik doa, material, maupun tenaga dalam membantu proses penyembuhan mata ku ini (haissss.. lebaaaiiii ^^). Buat sang pelaku, terimakasih karena sudah memberikan ku pengalaman yang sangat menegangkan. Mata ku sudah sembuh kok, jadi jangan khawatir ataupun merasa bersalah lagi ya. Kalau memang masih merasa bersalah, aku ngga keberatan ditraktir untuk menebusnya kok.(ngareeeeppp ^^v). Dan buat para pembaca, pesan ku cuma satu. Don't try this at home, office, or anywhere. Sueeerr.. Bener-bener ngga enak makan pake mata. Sueeerr.... Mending pake mulut aja deh kalau mau makan. Lebih nikmat. DIJAMIN. ^^