Jumat Agung kok dibilang komedi? Yah... harus nya memang ngga bole si. Tapi gimana lagi, aku melihat sebuah kejadian yang membuat aku sakit perut menahan tawa. Begini kejadiannya.
Seperti biasa pada hari Jumat Agung, aku pergi ke gereja untuk mengikuti ibadat Jumat Agung. Tahun ini aku mengikuti ibadat di kota kelahiran ku yaitu Jember. Karena Gereja Katolik di sana tidak terlalu besar, tidak semua umat dapat mengikuti ibadat di dalam gereja. Dalam artian mengikuti ibadat di halaman gereja yang sudah ditutup dengan terop, dan aku salah satu orang yang duduk di luar karena datang kalah cepat dari yang lain. hehehehehe
Di ibadat jumat agung ini, ada prosesi pemberkatan salib. Jadi umat dihimbau untuk membawa salib-salib yang ada di rumah masing-masing pada ibadat ini untuk diberkati. Cara memberkatinya adalah dengan diperciki air suci oleh romo menggunakan alat yang namanya hisop (thx buat mbak Eva buat bocoran nama alat ini ^^)
Nah... saat prosesi ini, semua umat diminta berdiri, mengangkat tinggi salibnya untuk diberkati. Di depan ku ada om2 yang datang bersama dengan keluarganya. Saat pemberkatan salib ini dia berdiri tetapi tidak membawa salib. Aku lihat anak istrinya sudah membawa. Mungkin nebeng anak istrinya. Karena umat nya banyak dan romo yang keliling cuma dua, umat yang berada di luar harus bersabar menunggu.
Mungkin karena kelamaan menunggu (aslinya ga lama juga si), atau juga karena mengantuk, atau sedang melamun, om-om ini berdiri sambil bengong. Dugaan ku sih, dia sedang melamun, sampai-sampai dia tidak sadar bahwa romo sudah datang sambil memerciki air suci tersebut. Kebetulan juga, sang romo sangat "royal" dalam membagikan air suci ini... Kalau biasanya setelah dicelupkan, hisop ini di keringkan sedikit baru di percikkan (supaya tidak terlalu basah), kali ini sang romo dengan semangat langsung mencelupkan dan memercikkan nya tanpa ditiriskan (ga dapet istilah yg cocok ^^) terlebih dahulu.
Saat di percikkan ke arah tempat aku duduk, aku melihat gumpalan air melayang ke arah ku (mungkin gara2 hisop ngga di tiriskan dulu ya...), dan byur... air tersebut mendarat dengan sukses di wajah om2 yang bengong itu. Terkena "hujan lokal (baca : berkat) seperti itu, dia sangat terkejut dan langsung tersadar. Orang-orang tertawa melihatnnya. Sebenarnya aku pun mau ikutan tertawa, tapi sungkan sama om2 itu. Lagipula dia berjasa menjadi temeng ku. Kalau ngga ada dia, mungkin aku yang basah kuyub kena siram. hehehehehe.., Jadinya aku sebisa mungkin menahan tawa ku. Dengan malu-malu om2 itu mengambil saputangan nya, dan mulai mengeringkan wajahnya...
Pelajaran yang dapat dipetik dari kejadian ini adalah JANGAN MELAMUN DI GEREJA. Fokus pada Tuhan donk... masa ngelamun... hehehehehehhee....
Ya itu lah pengalaman lucu yang aku alami di gereja saat ibadat Jumat Agung. Ya cuma sedikit intermeso di tengah kekhusyukan peringatan wafatnya Sang Juru Selamat kita Yesus Kristus.
Selamat Paskah bagi semua umat kristiani, semoga berkat penebusan ini selalu memberkati hidup kita. Amin.
-nyo-
0 comments:
Post a Comment