12 Januari 2010, Jam setengah 11 malam.
Kebetulan aku keluar di depan kost saat temen ku (si A) lewat di depan kost ku. Dengan tampang sedih, dia bilang "bener toh ketabrak". Aku tanya, "apanya?" Dia bilang "itu..." sambil menunjuk ke suatu arah. Saat aku liat ke arah yang dia tunjuk, aku kaget setengah mati. Karena yang aku liat adalah sesosok mayat bersimbah darah yang tergeletak di dekat mobil teman kost ku (si B). Ternyata ayah si A yang menabrak. Awalnya kita bingung harus berbuat apa. Akhirnya setelah berdiskusi yang paaannnnjaaaannng... dan laaaammmmaaa.... kita putuskan untuk menghilangkan jejak dengan mengubur mayat itu diam-diam. Si A kembali ke kost nya untuk mengambil perlengkapan yang bisa digunakan untuk menggali lubang, sedangkan aku dan teman kost ku itu mencari cara untuk mengangkat mayat tersebut. Dengan bantuan teman kost ku satu lagi, sebut saja si C, kita mengangkat mayat itu ke tanah kosong, kemudian sambil menunggu si A datang, kita membersihkan TKP yang penuh darah itu dengan air.
Setelah si A datang, kita ber 4 mulai menggali lubang. Saat kami menggali, datang seorang satpam.. waduh ketahuan. Dengan cepat teman ku melobby satpam itu, dan akhirnya berhasil. Beliau membantu kami menggali lubang untuk menguburkan mayat tersebut. Setelah lubang cukup besar, kita masukkan mayat tersebut dan kita kubur. Selesai... Bukti-bukti sudah habis....
Sebelum meninggalkan TKP, si A sempat mengucapkan kata-kata terakhirnya, "Kucing, maaf ya... papaku ngga sengaja nabrak kamu". Yah... itulah pengalamanku mengubur kucing di tengah malam gara2 ayah teman ku secara tidak sengaja menabrak kucing sampai mati tepat di depan kost ku. Yang jadi pertanyaan ku, kenapa kalau mengubur kucing yang mati, dibungkus dengan baju terlebih dahulu? Aku bertanya pada temanku, dia juga ngga tau. Dia cuma mengikuti kata orang. Apa ada mitos dibalik hal itu? apa supaya sang kucing tidak kedinginan? Ada yang tau???
Farewell, cat...
-nyo-
Kebetulan aku keluar di depan kost saat temen ku (si A) lewat di depan kost ku. Dengan tampang sedih, dia bilang "bener toh ketabrak". Aku tanya, "apanya?" Dia bilang "itu..." sambil menunjuk ke suatu arah. Saat aku liat ke arah yang dia tunjuk, aku kaget setengah mati. Karena yang aku liat adalah sesosok mayat bersimbah darah yang tergeletak di dekat mobil teman kost ku (si B). Ternyata ayah si A yang menabrak. Awalnya kita bingung harus berbuat apa. Akhirnya setelah berdiskusi yang paaannnnjaaaannng... dan laaaammmmaaa.... kita putuskan untuk menghilangkan jejak dengan mengubur mayat itu diam-diam. Si A kembali ke kost nya untuk mengambil perlengkapan yang bisa digunakan untuk menggali lubang, sedangkan aku dan teman kost ku itu mencari cara untuk mengangkat mayat tersebut. Dengan bantuan teman kost ku satu lagi, sebut saja si C, kita mengangkat mayat itu ke tanah kosong, kemudian sambil menunggu si A datang, kita membersihkan TKP yang penuh darah itu dengan air.
Setelah si A datang, kita ber 4 mulai menggali lubang. Saat kami menggali, datang seorang satpam.. waduh ketahuan. Dengan cepat teman ku melobby satpam itu, dan akhirnya berhasil. Beliau membantu kami menggali lubang untuk menguburkan mayat tersebut. Setelah lubang cukup besar, kita masukkan mayat tersebut dan kita kubur. Selesai... Bukti-bukti sudah habis....
Sebelum meninggalkan TKP, si A sempat mengucapkan kata-kata terakhirnya, "Kucing, maaf ya... papaku ngga sengaja nabrak kamu". Yah... itulah pengalamanku mengubur kucing di tengah malam gara2 ayah teman ku secara tidak sengaja menabrak kucing sampai mati tepat di depan kost ku. Yang jadi pertanyaan ku, kenapa kalau mengubur kucing yang mati, dibungkus dengan baju terlebih dahulu? Aku bertanya pada temanku, dia juga ngga tau. Dia cuma mengikuti kata orang. Apa ada mitos dibalik hal itu? apa supaya sang kucing tidak kedinginan? Ada yang tau???
Farewell, cat...
-nyo-